Peretas Situs Nasa Dari Indonesia Ke Israel

Peretas Situs Nasa Dari Indonesia Ke Israel

VIVA Militer: Tentara wanita Israel

Indonesia selalu menyuarakan perlawanannya terhadap Israel sejak konflik dengan Palestina. Indonesia bahkan melayangkan kutukan atas berbagai tindakan Israel soal konflik perbatasannya dengan Palestina. Mereka bahkan telah dilabeli sebagai penjajah.

Amerika bahkan sering menawarkan bantuan untuk Indonesia agar membangun hubungan diplomatik dengan Israel, tapi Indonesia dengan tegas menolak. Indonesia lebih memilih untuk mempertahankan solidaritas dengan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam atau OKI.

Kepulauan Solomon merupakan salah satu dari beberapa negara yang membenci Indonesia. Hal ini berkaitan dengan isu Papua Barat yang kerap mereka angkat. Negara di timur Papua Nugini itu mendesak supaya PBB melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM di Papua Barat.

Salah seorang warga Nauru

Masih berkaitan dengan Papua Barat, Nauru adalah salah satu negara yang tak menyukai Indonesia. Mereka bahkan mengambil sikap keras atas kemerdekaan Papua Barat di forum PBB. Sampai saat ini, mereka bersikeras untuk menyuarakan kemerdekaan Papua Barat karena diduga telah melanggar HAM.

5 hacker terkenal Indonesia, ada yang sukses bobol situs NASA (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) perlindungan data untuk mengatasi masalah tersebut.

Keberadaan hacker memang meresahkan dunia, khususnya lembaga pemerintahan yang memiliki data rahasia negara. Jika berhasil dibobol, kekhawatiran tentang keruntuhan sebuah negara akan semakin besar.

Berbicara tentang hacker, Indonesia jug mempunyai deretan peretas hebat yang dikenal dunia. Bahkan, hacker asal Indonesia ini menjadi salah satu yang ditakuti oleh para peretas di dunia.

Menarik untuk melihat siapa saja hacker terkenal asal Indonesia, dan apa yang membuatnya begitu ditakuti. Berikut ulasannya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Nama Putra Aji Adhari sempat menggegerkan dunia pada 2019 lalu. Pasalnya, anak laki-laki yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu berhasil meretas sistem NASA.

Putra Aji merupakan golongan white hacker yang berusaha menemukan titik lemah dari situs suatu lembaga. Setelah ditemukan, maka ia memberi informasi kepada instansi tersebut untuk meningkatkan keamanannya.

Bisa dikatakan Jim Giovedi menjadi hacker paling berbahaya di dunia, karena kemampuannya mengubah arah satelit. Padahal, arah satelit sudah diperhitungkan dengan matang agar seluruh sistem di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.

Memutuskan untuk memanfaatkan kemampuannya di jalan yang benar, pada 2004, Jim Giovedi membangun perusahaan konsultan keamanan digital. Pria kelahiran Lampung itu juga sering diundang ke berbagai negara untuk mengisi seminar tentang sistem keamanan digital.

Menggunakan inisial ADC, hacker ini berhasil meretas ribuan situs pemerintah dan juga swasta daan lingkup nasional hingga internasional.

Namun, ia menggunakan hal tersebut demi mendapatkan banyak uang yang digunakan keperluan pribadi. Atas aksinya tersebut, Kepolisian Republik Indonesia akhir menangkap pria yang menggunakan inisial ADC.

Seseorang yang menggunakan akun Xnuver merupakan seorang pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan nama asli Dani Firmansyah. Ia sempat membuat heboh setelah berhasil membobol situs KPU.

Bukan hanya itu, Dani Firmansyah juga meretas dan mengubah berbagai nama partai politik dengan nama buah-buahan pada laman KPU.

5. M. Nosa Sandi Prasetyo

Pemuda kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini berhasil menemukan kelemahan pada Google dan mendapatkan hadiah besar dari Google setelah melaporkan kelemahan tersebut. Menggunakan nama alias Apapedulimu itu mendapatkan 7.500 dolas AS (Rp111,7 juta).

Sandi Prasetyo menemukan kerentanan pada sistem inti Google, karena ini merupakan layanan yang menyimpan data user. Oleh karena itu, Google memberikan hadiah lebih besar kepada Sandi Prasetyo.

Lewat kemampuannya menemukan kerentanan, Sandi Prasetyo memutuskan untuk menjadi Bug Hunter atau Bug Mounty.

RIAUONLINE - Publik di dunia maya tengah menyoroti aksi hacker Bjorka yang membobol sejumlah data penting dari lembaga-lembaga hingga para pejabat.

Bjorka mengaku sebagai hacker asal Polandia. Namun hingga kini, kepolisian masih kesulitan mengungkap keberadaan serta identitas Bjorka.

Hacker pembobol situs NASA, Putra Aji Adhari, mengungkap bahwa besar kemungkinan sosok Bjorka masih orang Indonesia.

Putra Aji membocorkan hal itu saat diwawancarai seorang pewarta di sebuah unggahan video akun TikTok @jaamaahiphonebypass.

"Kita ingin tau sebenarnya Bjorka asalnya dari mana? Apakah IT adressnya di Indonesia atau di luar negeri. Bisa dilacak nggak kayak gitu," tanya seorang pewarta dikutip dari Suara.com, Rabu, 21 September 2022.

"Kalau masalah domisili saya tidak tahu ya, tapi ini kesimpulan yang saya ambil dari internet. Terus kayak spekulasi-spekulasi dari masyarakat kelihatannya kayak masih orang Indonesia sih Bjorka ini," jawab Putra Aji.

"Tapi kita tetap hasil nunggu hasil statement pemerintah Indonesia aja," tambahnya.

"Bjorka ini hacker yang bebas atau terafiliasi dengan kelompok tertentu?," tanya pewarta itu lagi.

"Kalau yang saya baca di berita sih Bjorka ini memang tim gitu sih. Logika aja sih sehabis bocorkan data KPU di forum blackhead. Nah terus dua bulan itu dia langsung membocorkan data-data lainnya jadi nggak masuk akal kalau dia sendiri," tandasnya.

Sontak, pernyataan Putra Aji itu memantik perhatian warganet. Banyak warganet yang menganggap bahwa pembobol NASA itu sangat berhati-hati menjawab pertanyaan dari pewarta tersebut.

"Main aman yah wkwkk karena kalian sama wkwk," ucap akun @mr.fi**.

"Ya kali harus bocorin info, walau pun tau dan dibocori pasti gak dapat imbalan dari pihak konoha," tutur akun @asta**.

"Sebenarnya bang Aji tau, cuman dia gak mau ikut campur," ujar akun @edygan**.

"Langkah bijak dari bang Aji bagus sih gak ikut campur, biarkanlah pemerintah konoha bekerja sendiri dengan kroco-kroconya karena mereka udah punya otoritas," pungkas akun @zaid**.

Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengusulkan agar TNI bisa menggandeng remaja-remaja peretas atau hacker di Indonesia sebagai daya tawar menghadapi gangguan dan hambatan keamanan di sektor siber yang berasal dari luar Indonesia.

Hal itu disampaikan Hendro saat mengisi webinar yang digelar oleh Korps Hukum TNI AD, Selasa (23/2).

"Ini kita punya kemampuan mendekati anak-anak kita. Perhatikan ini. Tempel. Lalu bagaimana caranya ini jadi bargaining power kita," kata Hendro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro menyebut ada beberapa remaja terampil meretas situs-situs populer dan bisa dimanfaatkan potensinya. Salah satunya adalah bocah berusia 16 tahun asal Tangerang bernama Putera Adji Adhari yang sempat membobol situs keamanan NASA.

Diketahui, Putera memiliki keterampilan di bidang komputerisasi secara otodidak. Ia terampil mencari kelemahan sistem dari suatu instansi, lalu menginformasikannya ke instansi terkait agar dapat memperbaikinya.

"Jadi situs keamanan NASA itu dihack oleh bocah SMP. Dia karena hobi, dia piawai, dia bisa nge-hack situs keamanan NASA," kata Hendro.

Tak hanya Putera, Hendro juga menyoroti anak bernama Jim Geovedi asal Lampung yang sempat meretas satelit Indonesia dan China.

Jim sendiri dikenal sebagai hacker Indonesia dengan reputasi global. Ia kerap hilir mudik menjadi pembicara pertemuan para hacker yang dibalut nama seminar sistem keamanan di pelbagai negara di dunia.

"Karena itu, eh kamu jangan ganggu kita. Kalau kamu ganggu, kita juga bisa ganggu. Anak 15 tahun kita aja bisa ganggu kamu kok. Banyak anak 15 tahun di Indonesia lainnya yang jago. Itu bisa. Itu jadi pemikiran, tawaran saya," kata dia.

Hendro berharap masyarakat Indonesia dan TNI khususnya jangan mau hanya dikurung dalam penjara besi kapitalisme digital internasional yang kini marak perkembangannya.

Ia menyarankan agar pemerintah dan prajurit TNI bisa mengatasi pelbagai gangguan yang muncul dari kapitalisme digital tersebut.

"Kalian jangan mau saja dikurung dalam kurungan besi kapitalisme mancanegara yang sudah serba digital. Kita ga akan ada apa-apanya kalau gak bisa atasi hambatan apalagi tantangan. Just answer the challenge," kata dia.

- Kepolisian Rumania mengklaim telah menangkap TinKode, hacker yang cukup tersohor karena berhasil memobobol sistem keamanan komputer badan antariksa National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Pentagon beberapa waktu lalu.

TinKode, yang memiliki nama asli Razvan Manole Cernaianu, 20 tahun, mahasiswa TI di Timisoara Romania itu sebelumnya berhasil menggasak sejumlah data penting milik NASA dan Pentagon.

Ironisnya, data yang amat sensitif itu ia posting melalui blog pribadinya. Tak hanya itu, pemuda ini juga memberikan tutorial lengkap bagaimana membobol NASA dan Petagon yang dikemas dalam bentuk video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dari PCmag, Kamis (2/2/2012), hacker muda itu kini harus berurusan dengan pihak berwajib Rumania atas perbuatannya tersebut.

Graham Cluley, konsultan teknologi dari perusahaan keamanan Sophos mengatakan sudah mengetahui sepak terjang TinKode sejak lama. Hacker ini memang sering mempublikasikan celah yang ada di situs-situs tertentu.

"Menurut saya, dalam beberapa tahun aksi TinKode hanya kenakalan yang didorong rasa ingin mempublikasikan. Bukan serangan berbahaya yang biasa kita hadapi," kata Cluley.

Hingga kini kepolisian Rumania tengah bekerjasama dengan FBI dan NASA untuk melanjutkan proses hukum TinKode. Hacker ini juga diduga terlibat dalam penyerangan situs Britain Royal Navy.

Vanuatu di Kepulauan Pasifik Selatan.

Urutan pertama negara yang paling membenci Indonesia adalah Vanuatu. Negara yang berada di Kepulauan Pasifik yang berdekatan dengan Australia ini merupakan negara pelopor yang mendukung kemerdekaan Papua Barat. Mereka bahkan kerap bersuara dalam forum PBB.

Diplomat Indonesia, Silvani Pasaribu menuduh Vanuatu memiliki obsesi berlebihan dan tidak sehat terhadap Indonesia karena kerap mencampuri urusan Indonesia dengan Papua Barat. Hampir setiap tahun Vanuatu menyinggung pelanggaran HAM di Papua dalam sidang PBB.

Darso pun berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku lain yang telah menganiaya anaknya tersebut.

"Sudah seminggu lebih baru satu yang ditangkap. Saya berharap polisi bisa bekerja maksimal menangkap pelaku lainnya, apalagi pelaku pasti saling berkaitan," ujar dia.

Darso juga mengaku kaget bila keterangan polisi malah menyudutkan anaknya, seolah-olah terlibat tawuran.

"Anak saya enggak mungkin ikut tawuran. Dia ijin mau ambil video sama mamahnya, terus memang ada yang sedang tawuran dan anak saya berhentikan motornya, eh malah dipukuli," ucap dia.

Darso mengaku keseharian Putra bahkan jarang keluar rumah. Putra biasanya hanya sibuk dengan komputer yang ada di rumah, sebab, semenjak berhasil meretas situs NASA 2 tahun lalu, Putra Aji mendapat banyak proyek memeriksa keamanan situs perusahaan besar, BUMN, bahkan multi level internasional.

"Anak saya jarang keluar. Jadi selama ini memang enggak pernah ikut tawuran, aneh saja kalau tiba-tiba dibilang tawuran," tutup Darso.

​Indonesia - Bahasa Indonesiakeyboard_arrow_down

-- Alfons Tanujaya, pakar keamanan digital, menyebut ada dua kemungkinan situs Telkomsel kena retas. Pertama karena ada celah keamanan yang berhasil dieksploitasi dan kedua karena username dan password web hosting berhasil diketahui oleh peretas.

Soal kemungkinan pertama, Alfons menyebut pihak keamanan Telkomsel tidak sigap dalam menambal celah keamanan di sistem hosting yang telah terekspos para peretas. Alhasil pelaku berhasil mengeksploitasi situs Telkomsel seperti yang terlihat sejak pagi.

Alfons mengatakan celah seperti itu bisa berujung pada risiko eksploitasi database oleh pihak peretas yang imbasnya bisa sangat parah jika terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan kecil, tapi ceroboh banget kalau itu sampai terjadi," ujar Alfons ketika ditelpon

Kemudian untuk kemungkinan berikutnya, peretasan terjadi akibat peretas mengetahui nama pengguna dan kata sandi untuk mengakses

Menurut Alfons, Telkomsel seharusnya bisa menghindarinya dengan memasang pengamanan

(TFA) atau pengamanan dua pintu.

Cara lain yang semestinya dipakai oleh Telkomsel adalah membatasi Internet Protocol (IP) yang bisa mengakses dan mengganti web hosting mereka.

"Jadi harusnya sekelas Telkomsel melakukan hal-hal seperti itu dan itu artinya belum dilakukan," ucap Alfons.

Selain masalah deface yang mendera situsnya Telkomsel juga harus menanggung malu lantaran hasil pencarian teratas dengan kata kunci 'Telkomsel' di Google kena retas sehingga berisi kata-kata kasar. Menanggapi hal ini, Alfons berujar Telkomsel bisa mengubahnya secepat mungkin dengan menghubungi pihak Google.

"Kalau adminnya peduli, bisa itu diubah," imbuhnya.

Sampai tulisan ini ditulis pada pukul 12.10 WIB, hasil pencarian dengan kata kunci 'Telkomsel' di mesin Google masih kena retas.

Alfons memperkirakan hal itu terjadi karena mesin pencari Google bekerja lebih cepat dibanding mesin pencari lain seperti Bing dan Yahoo karena dapat menangkap cache dari metadata kurang dari 12 jam. Hal itu menjelaskan pencarian dengan kata kunci 'Telkomsel' di Bing dan Yahoo tidak menampilkan hal yang sama seperti di Google.

Saint Vincent dan Grenadines

Saint Vincent dan Grenadines merupakan salah satu negara kecil yang berada di Kepulauan Karibia, Amerika Tengah. Negara ini merupakan satu-satunya negara di Benua Amerika yang tidak menyukai Indonesia. Tak jarang, Saint Vincent dan Grenadines ikut bersuara dalam sidang umum ke-71 PBB 2016 untuk memojokan Indonesia.

Berikutnya adalah Palau, negara yang juga berada di kawasan Oseania. Lagi-lagi, Palau tidak menyukai Indonesia lantaran isu yang terjadi di Papua Barat. Selain itu, pada tahun 2016 negara ini juga turut menyuarakan kemerdekaan Papua Barat dengan negara lainnya yang berada di Oseania.

Bukan hanya Palay, Tuvalu juga menjadi negara yang turut menyuarakan isu Papua Barat. Mereka mendukung kemerdekaan Papua Barat melalui forum PBB. Karena kejadian tersebut, Tuvalu tak menyukai Indonesia karena dianggap sebagai penghalang untuk kemerdekaan Papua Barat.

Masih ada hubungannya dengan kemerdekaan Papua Barat, Tonga juga menjadi negara yang tidak menyukai Indonesia. Mereka menilai bahwa Indonesia telah melanggar HAM di wilayah Indonesia Timur. Negara yang terdiri atas 177 pulau ini bersaksi atas kasus Papua Barat. Tonga mendukung penuh kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia.

Negara yang Paling Benci Indonesia, dari Israel Hingga Vanuatu

Jumat, 8 Desember 2023 - 00:15 WIB

Jakarta – Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang tidak terikat pada kelompok-kelompok militer alias non blok, sehingga Indonesia jarang berkonflik dengan negara lain. Hal tersebut diperkuat dengan letak geografis Indonesia yang berada di Asia Tenggara yang dikenal selalu mengambil jalur politik netral dalam berbagai hal.

Walaupun demikian, ternyata Indonesia tetap tidak luput dari musuh dan para pembenci. Karena, ada saja negara yang begitu membenci Indonesia. Tentu saja, ada banyak alasan mereka untuk membenci Indonesia, mulai dari masalah keberpihakan dalam perang, ekonomi, sampai ikut campur dalam masalah Papua Barat.

Bahkan, kamu jangan merasa kaget karena ada negara tetangga yang sebetulnya membenci Indonesia padahal negara tersebut banyak dihuni oleh masyarakat Indonesia. Beberapa negara tersebut juga tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Nah, untuk yang penasaran berikut ulasan selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber.